=©©©©©=SELAMAT DATANG DI WWW.BOYOLALI-TERCINTA.BLOGSPOT.COM=©©©©©=

12.05.2009

BOYOLALI TERCINTA

SEJARAH

Asal mula nama BOYOLALI menurut cerita serat Babad Pengging Serat Mataram, nama Boyolalitak disebutkan. Demikian juga pada masa Kerajaan Demak Bintoro maupun Kerajaan Pengging, nama Boyolali belum dikenal. Dalam Menurut legenda nama BOYOLALI berhubungan dengan ceritera Ki Ageng Pandan Arang (Bupati Semarang pada abad XVI. Alkisah, Ki Ageng Pandan Arang yang lebih dikenal dengan Tumenggung Notoprojo diramalkan oleh Sunan Kalijogo sebagai Wali penutup menggantikan Syeh Siti Jenar. Oleh Sunan Kalijogo, Ki Ageng Pandan Arang diutusuntuk menuju ke Gunung Jabalakat di Tembayat (Klaten) untuk syiar agama Islam. Dalam perjalananannya dari Semarang menuju Tembayat Ki Ageng banyak menemui rintangan dan batu sandungan sebagai ujian. Ki Ageng berjalan cukup jauh meninggalkan anak dan istri ketika berada di sebuah hutan belantara beliau dirampok oleh tiga orang yang mengira beliau membawa harta benda ternyata dugaan itu keliru maka tempat inilah sekarang dikenal dengan nama SALATIGA. Perjalanan diteruskan hingga sampailah disuatu tempat yang banyak pohon bambu kuning atau bambu Ampel dan tempat inilah sekarang dikenal dengan nama Ampel yang merupakan salah satu kecamatan di Boyolali. Dalam menempuh perjalanan yang jauh ini, Ki Ageng Pandan Arang semakin meninggalkan anak dan istri. Sambil menunggu mereka, Ki Ageng Beristirahat di sebuah BatuBesar yang berada di tengah sungai. Dalam istirahatnya Ki Ageng Berucap “ BAYAWIS LALI WONG IKI” yang dalam bahasa Indonesia artinya “Sudah lupakah orang ini”.Dari kata Baya Wis Lali/ maka jadilah nama BOYOLALI. Batu besar yang berada di Kali Pepe yang membelah kota Boyolali mungkinkah ini tempat beristirahat Ki Ageng Pandan Arang. Mungkin tak ada yang bisa menjawab dan sampai sekarang pun belum pernah ada meneliti tentang keberadaan batu ini.Demikian juga sebuah batu yang cukup besar yang berada di depan Pasar Sunggingan Boyolali, konon menurut masyarakat setempat batu ini dulu adalahtempat untuk beristirahat Nyi Ageng Pandan Arang. Dalam istirahatnya Nyi Agengmengetuk-ngetukan tongkatnya di batu ini dan batu ini menjadi berlekuk-lekukmirip sebuah dakon (mainan anak-anak tempo dulu). Karena batu ini mirip dakon,masyarakat disekitar Pasar Sunggingan menyebutnya mBah Dakon dan hinggasekarang batu ini dikeramatkan oleh penduduk dan merekapun tak ada yang beranimengusiknya.
=======================
Penetapan Hari Jadi Kabupaten Boyolali tidaklah mudah. Untuk menetapkan hari jadi yangselalu diperingati setiap tanggal 5 pada bulan Juni memakan waktu yang cukuplama dan perlu penelusuran sejarah yang panjang. Penetapan Hari Jadi KabupatenBoyolali sebelumnya telah dilakukan penelitian oleh Lembaga Penelitian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini didasarkan atas SuratPerjanjian Kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Boyolalidengan dengan Lembaga Penelitian UNS pada 11 September 1981. Setelah melakukanpenelusuran sejarah,selanjutnya pada 23 Pebruari 1982 di Gedung DPRD Kabupaten Boyolali diselenggarakan seminar tentang SEJARAH HARI JADI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BOYOLALI. Dalam seminar ini telah disimpulkan tanggal 5 Juni 1847 merupakan Hari JadiKabupaten Boyolali. Selanjutnya melalui Rapat Paripurna DPRD pada tanggal 13 Maret1982 telah ditetapkan Peraturan Daerah Tingkat II Kabupaten Boyolali Nomor 3 Tahun 1982 tentang Sejarah dan Hari JadiKabupaten Boyolali. Perda tersebut telah diundangkan melalui Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Boyolali pada tanggal 22 Maret 1982 Nomor 5 Tahun 1982 Seri D Nomor 3.


GEOGRAFI

Kabupaten Boyolali memiliki luas wilayah lebih kurang 101.510.0965 ha atau kurang 4,5 % dari luas Propinsi Jawa Tengah. Wilayah Boyolali terletak antara 110o 22’ BT – 110o50’ BT dan 7o36’ LS – 7o71’LS dengan ketinggian antara 100 meter sampai dengan 1.500 meter dari permukaan laut.

Sebelah timur dan selatan merupakan daerah rendah, sedang sebelah utara dan barat merupakan daerah pegunungan.

Sebelah utara : Berbatasan dengan wilayah Kabupaten Semarang dan Kabupaten Grobogan.

Sebelah Timur : Berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar, Kota Surakarta dan Kabupaten Sukoharjo.

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan wilayah Kabupaten Klaten dan DIY.

Sebelah Barat : Berbatasan dengan wilayah Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang.

Jarak bentang :
Barat – Timur = 48 km
Utara – Selatan = 54 kmStruktur tanah wilayah Kabupaten Boyolali terdiri atas:
1)    Bagian Timur Laut (Kecamatan Karanggede dan Simo) pada umumnya terdiri dari tanah lempung
2)    Bagian Tenggara (Kecamatan Sawit dan Bayudono) struktur tanahnya adalah tanah Galih
3)    Bagian Barat Laut (Kecamatan Musukdan Cepogo) struktur tanahnya berpasir
4)    Bagian Utara sepanjang perbatasan Kabupaten Boyolali  dengan Kabupaten Grobogan struktur tanahnya berupa tanah kapur


Menurut ketinggian dari permukaan laut, wilayah Kabupaten Boyolali dibagi dalam kelompok sebagai berikut:
1)    100 - 400 M    :    Kecamatan Teras, Bayudono, Sawit, Sambi, Ngemplak, Simo, Nogosari, Kemusu, Karanggede, Mojosongo, dan sebagian Boyolali.
2)    400 - 700 M    :    Sebagai Kecamatan Boyolali, Mojosongo, Musuk, Ampel dan Karanggede.
3)    700 - 1000 M    :    Kecamatan Musuk, Ampel, dan Cepogo
4)    1000 - 1300 M    :    Sebagai Kecamatan Cepogo dan Ampel
5)    1300 - 1500 M    :    Sebagai Kecamatan Selo

Sungai utama di wilayah Kabupaten Boyolali yaitu: Sungai Serang, Cemoro, Pepe, dan Sungai Gandul. Selain itu terdapat 3 buah Waduk yaitu: Waduk Cengklik di Kecamatan Ngemplak, Waduk Kedung Ombo di Kemusu dan Waduk Bade di Kecamatan Klego. Sumber air dangkal yang cukup besar di Tlatar Kecamatan Boyolali, Nepen di Kecamatan Teras dan Pengging di Kecamatan Banyudono.
Luas Wilayah Kabupaten Boyolali 101.510,0965 Ha terdiri dari:
1)    Tanah Sawah    :    23.287,4945 Ha (23,0 %)
2)    Tanah Kering    :    56.186,0830 Ha (55,3 %)
3)    Tanah Lain    :    22.036,5190 Ha (21,7 %)
               ----------------------------- +   
     Jumlah    :    101.510,0965 Ha (100 %)


PRODUK UNGGULAN

Bidang Pertanian dan Agronomi

Kondisi alam Boyolali dan potensi pendukung lainnya memberi peluang bagi pengembangan pertanian, kehutanan, kerajinan dan pariwisata. Potensi pertanian pertanian Boyolali meliputi tanaman pangan, palawija dan holtikultura.

Sentra produksi jagung hibribada meliputi areal 24.869 hektar yang tersebar di kecamatan Kecamatan Musuk, Boyolali, Mojosongo, Klego, Kemusu, Wonosegoro, Ampel dan Teras, dengan total produksi per tahun 113.479 ton. Jagung dari daerah ini dipasarkan ke berbagai daerah di Jawa tengah untuk kepentingan konsumsi jagung segar dan bahan pakan ternak. Budidaya pepaya dikembangkan di Kecamatan Mojosongo, Teras, Boyolali, Musuk dan Ampel. Produksi 12.276,7 ton per tahun dari sekitar 658.848 batang pohon. Pemasaran buah ini ke berbagai daerah di Jawa tengah dan Jakarta. Selain untuk konsumsi buah segar, pepaya juga menjadi bahan baku industri saos, asinan dan sari buah. Produksi padi Boyolali mencapai 207.312 ton per tahun pada areal 37.194 hektar yang tersebar di Kecamatan Nogosari, Andong, Karanggede, Banyudono dan Ngemplak Selain dikonsumsi lokal, padi juga dipasarkan ke berbagai daerah untuk kepentingan industri pangan. Setiap tahun Boyolali menghasilkan ubi kayu atau singkong 197.969 ton dari areal 8.600 hektar. Daerah yang menghasilkan meliputi Kecamatan Wonosegoro, Klego, Simo, Nogosari, Sambi, Andong, Mojosongo, Karanggede, Musuk dan Kemusu. Singkong dimanfaarkan untuk bahan makanan ringan dan bahan pakan ternak. Budidaya asparagus dan rebung berkembangan di Kecamatan Teras dan Mojosongo pada areal 15,4 hektar. Produksi asparagus 46,8 dan rebung 19,8 ton per tahun. Kedua komoditi ini untuk memenuhi permintaan ekspor dan industri makanan olahan. Produksi tembakau rajangan di Kecamatan Mojosongo, Banyudono, Musuk, Selo, Cepogo, Ampel, Teras dan Sawit . Produksi 4.178.543 ton/tahun meliputi areal 5.369,35 hektar. Manfaat: bahan baku industri rokok. Pemasaran: ke wilayah Jateng dan Jatim. Tembakau asapan dihasilkan di Kecamatan Mojosongo, Banyudono, teras, Ampel dan Sawit. Produksi 1.760,79 ton per tahun dengan areal seluas 2.635 hektar. Manfaat: Bahan baku industri rokok. Pemasaran di wilayah Jateng dan Jatim. Industri pengolahan the wangi. Lokasi di Kecamatan Ampel, Selo dan Cepogo Potensi: Produksi 191,63 kg/tahun pada areal 27,88 hektar Kegunaan: bahan baku pengolahan the wangi. Budidaya tanaman jarak dan Industri pengolahan minyak jarak. Lokasi di Kecamatan Klego, Andong, Kemusu, Juwangi, Wonosegoro dan Nogosari. Potensi areal: 10.409 hektar Kegunaan: bahan baku industri minyak jarak. Kopi Arabika dihasilkan di Kecamatan Selo, Cepogo, Ampel dan Musuk. Potensi: Produksi 172,790 ton per tahun pada areal 234 hektar. Kegunaan: memenuhi kebutuhan pasar ekspor dan bahan baku industri kopi bubuk/instant. Produksi jahe di Kecamatan Ampel, Musuk, Cepogo, Boyolali dan Selo Potensi produksi 4.363,170 ton per tahun pada areal 611,85 hektar. Sedangkan kencur dihasilkan di Kecamatan Simo, Andong, Klego, Sambi dan Nogosari Potensi produksi 5.670,290 ton per tahun pada areal 490,95 hektar. Kedua komoditi ini untuk kepentingan industri jamu dan minuman tradisional. Bunga kenanga dan melati dibudidayakan di Kecamatan Banyudono, Mojosongo, Teras dan Sawit . Produksi bunga kenanga 113,63 ton per tahun dan lahan tanaman melati 468 hektar. Bunga kenanga dan mawar disuling untuk menghasilkan minyak atsiri sebagai bahan baku minyak wangi dan kosmetik. Budidaya sapi perah di kecamatan Cepogo, Boyolali, Musuk, Mojosongo, Selo dan Ampel. Produksi susu 30.561.853 liter per tahun, populasi ternak 59.193 ekor. Sapi potong dibudidayakan di hampir semua kecamatan. Produksi daging 6.767.755 kg per tahun dari populasi ternak 87.725 ekor

Industri dan Kerajian

Industri alat-alat pertanian di Kecamatan Andong dan Simo Potensi produksi 11.450 buah per tahun. Kerajinan tembaga/kuningan di Kecamatan Cepogo, dengan produksi 400.000 buah per tahun berupa- asbak, vas bunga, lampu gantung, kendi, bokor, kap lampu, ornament arsitektur, perlengkapan rumah tangga. Jumlah pengusaha 360. Pemasaran poroduk dalamegeri dan ekspor. Selain itu, Boyolali juga memiliki industri kerajinan Wayang Kulit dan Gamelan di Pengging, Banyudono, . Kerajinan Kayu di Desa Kemiri, Mojosongo, Kerajinan Sangkar Burung di Banyudono, Kerajinan Ijuk di desa Dawar, Mojosongo, Kerajinan Boneka Fiber di desa Sukorame, Musuk.

Sentra Industri Logam Tumang Cepogo

Secara administratif sentra industri Tumang ada di daerah Tumang yang merupakan wilayah Kelurahan Cepogo, Pada awalnya di Desa Cepogo pengrajin hanya memproduksi peralatan rumah tangga dari tembaga (misalnya dandang, ceret, kuali dll). Namun sejak tahun 1980 muncul inovasi baru dimana sebagian pengrajin mencoba merintis seni ukir tembaga yang jenis produknya berupa asesoris perumahan seperti pot bunga, guci, lampu duduk, lampu gantung, kaligrafi, hiasan dinding dan lain sebagainya. Hal ini berkembang karena kemudian ternyata produk rumah tangga mengalami kesulitan bersaing dengan alat rumah tangga yang berasal dari plastik atau alumunium. Secara umum potensi masing-masing pengrajin saat ini bisa dikelompokan kedalam :

a. Kelompok Pengrajin alat rumah tangga

b. Kelompok pengrajin ukir logam

c. Kelompok pengrajin alat rumah tangga dari alumunium

Sentra Sapu Ijuk

Desa Manggis Kecamatan Mojosongo Kabupaten MojosongoProduk utama dari para pengrajin di Boyolali adalah sapu Ijuk. Berdasarkan kapasitas produksi yang ada di level pengrajin relatif cukup baik. Kawasan / sentra pengusaha sapu ijuk tersebut dalam perkembangannya tidak hanya memproduksi sapu ijuk saja. Saat ini pengembangan produksi yang dilakukan adalah dengan memproduksi sapu Ijuk dan rayung, keset, sulat dan sikat. Bahan baku utama adalah ijuk, kayu, plastik dan nilon. Sentra sapu ijuk merupakan salah satu produk unggulan yang memiliki jangkauan pemasaran lintas propinsi.

Desa Wisata

Desa Cepogo selain memiliki potensi dalam bidang kerajian cor logam , juga ditetapkan oleh pemerintah propinsi sebagai desa wisata yakni sebagai pendukung dari konsep jalur tujuan wisata SSB (SOLO-SELO-BOROBUDUR)

=©©©©©=WWW.BOYOLALI-TERCINTA.BLOGSPOT.COM CHATT ROOM BOYOLALI=©©©©©=
http://www.meebo.com/rooms